Literasi Budaya Kota Surakarta melalui
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMP Negeri 20 Kota Surakarta yang pertama pada tahun ajaran 2024/2025 memilih tema “Kearifan Lokal”. Sesuai dengan tema yang dipilih maka fokus dari kegiatan P5 ini yaitu, literasi budaya Kota Surakarta. Kota Surakarta dengan kekayaan warisan budaya yang begitu melimpah, memiliki tanggung jawab besar untuk melestarikan dan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap nilai-nilai lokal. Salah satu upaya yang patut diapresiasi adalah implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengintegrasikan literasi budaya.
Pelaksanaan kegiatan P5 selama 2 Minggu, yaitu dari tanggal 26 Agustus 2024 tinggal 6 September 2024. Kegiatan P5 dibuka oleh Ibu Liliek Sri Wahyuti, S.Pd., M.Pd. selaku kepala SMP Negeri 20 Kota Surakarta di halaman sekolah. Ketua pelaksana dalam kegiatan P5 ini, yaitu Bapak Djoku Suadji, S.Pd. Literasi budaya bukan sekadar mengetahui tarian atau makanan tradisional. Lebih dari itu, literasi budaya adalah kemampuan untuk memahami, menghargai, dan mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu budaya. Dengan memahami budaya sendiri, siswa akan memiliki rasa identitas yang kuat, toleransi yang tinggi, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang beragam.
Kegiatan P5 ini siswa tidak hanya belajar di ruang kelas saja, namun siswa juga diajak untuk berkunjung ke museum. Minggu pertama pelaksanaan P5 para siswa dibekali materi-materi yang berkaitan dengan budaya Kota Surakarta, seperti
- Sejarah Kota Surakarta dan Bangunan Bersejarah di Kota Surakarta
- Adat Istiadat dan Upacara Adat di Kota Surakarta
- Kesenian Kota Surakarta
- Legenda Nama-Nama Kampung dan Cerita Rakyat di Kota Surakarta
- Mengenal Kuliner Khas Kota Surakarta
Siswa-siswi sangat antusias dalam mengikuti kegiatan P5 ini. Minggu kedua dalam kegiatan P5, para siswa dilatih untuk meningkatkan kreativitasnya. Pada Minggu kedua ini selain siswa diajak berkunjung ke museum siswa juga diberikan penugasan berupa membuat wayang dari bahan karton dan kardus, mewarnai totebag menggunakan cat air, membuat dan menghias bingkai foto dari kardus, dan membuat scrapbook.
Kegiatan P5 merupakan langkah maju yang tepat untuk meningkatkan literasi budaya siswa di Kota Surakarta. Dengan memberikan ruang bagi siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran, P5 tidak hanya akan melahirkan generasi muda yang berkarakter, tetapi juga turut melestarikan warisan budaya bangsa.